Fakultas Peternakan Unhas Berikan Pelatihan Diversifikasi Olahan Telur pada Masyarakat Sinjai

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan pelatihan pembuatan telur pindang pada masyarakat Sinjai. Kegiatan ini dilaksanakan 07 Januari 2024 pada kelompok Wanita Tani Putta di Desa Lamattiriattang Kecamatan Bulu Poddo Kabupaten Sinjai. Pelatihan ini diikuti oleh anggota kelompok wanita tani. Tim pengabdian Fakultas Peternakan dihadiri oleh beberapa dosen yaitu Dr. Muhammad Hatta S.Pt., M.Si, Dr. Hajrawati, S.Pt., M.Si Endah Murpiningrum, S.Pt., MP dan Ilham Syarif, S.Pt., M.Si. Diawal pelatihan Endah menyampaikan bahwa Telur Pindang merupakan resep makanan telur yang direbus dalam air herbal selama jam dengan tujuan agar telur pindang dapat bertahan selama 7 hari atau seminggu. Telur pindang direbus dengan menggunakan beberapa bahan herbal seperti daun jambu biju, daun salam dan beberapa bahan lainnya yang berfungsi untuk memberikan rasa dan warna serta memperpanjang umur penyimpanan. Bahan pembuatan telur pindang yaitu telur, daun jambu biji, daun salam, bawang merah dan garam secukupnya. Kemudian cara pembuatannya menata daun jambu pada alas panci hingga tertutup. Letakkan bawang merah, daun salam dan garam diatas tumpukan daun jambu kemudian meletakkan telur yang akan dijadikan telur pindang. Setelah telur dimasukkan kedalam panci kemudian tuangkan air hingga telur tenggelam rebus selama 30 menit hingga matang atau sampai air rebusan berwarna kecoklatan. Selain itu, Endah menambahkan bahwa untuk membuat telur pindang yang bercorak perlu dilakukan beberapa cara yaitu setelah telur matang, telur ditiriskan kemudian ketuk-ketuk kulit telur dengan pola retakan yang dikehendaki agar telur dapat bermotif sesuai retakan. Pengabdian pada masyarakat ini juga melibatkan mahasiwa dari peternakan Unhas diantaranya Arif Rahman dan Adelia.

Fapet Unhas Berikan Penyuluhan Tentang Penanganan Pra dan Pasca Panen Ayam di Kabupaten Sinjai

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan program pengabdian pada masyarakat dengan tema penanganan pra dan pasca panen peternakan ayam. Kegiatan ini dilaksanakan 06 Januari 2024 di kandang CH. Duhriaah Ahmad Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai.Kandang Closed House Duhriah Ahmad merupakan peternakan ayam broiler dengan kapasitas kandang 10.000 Ekor bekerjasama dengan PT. Ciomas Adisatwa unit Sinjai.Pengabdian pada masyardakat diikuti oleh pemilik kandang, anak kandang/Karyawan dan bakul. Tim pengabdian Fakultas Peternakan dihadiri oleh beberapa dosen yaitu Dr. Muhammad Hatta S.Pt., M.Si, Dr. Hajrawati, S.Pt., M.Si Endah Murpiningrum, S.Pt., MP dan Ilham Syarif, S.Pt., M.Si.Di awal materinya Dr Muhammad Hatta menyampaikan bahwa pentingnya penanganan pra panen dan pasca panen perlu memperhatikan beberapa hal terutama pada proses pemeriksaan kesehatan ayam sebelum dipotong untuk menghasilkan kualitas daging terbaik. Proses pemeriksaan terbagi menjadi kondisi penerimaan ayam, pemeriksaan kesehatan ayam dan penimbangan ayam.Selain itu, yang perlu di perhatikan adalah proses pemotongan ayam bagi ayam yang lolos pemeriksaan dan quality control serta memastikan alat pemotongan harus tajam dan kuat. Alat pemotongan harus tajam danm kuat karena akan berpengaruh pada kualitas daging yang akan dihasilkan.Duhriah Ahmad menambahkan Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh Tim Dosen dari Fakultas Peternakan Unhas kami sebagai peternak yang awalnya hanya mengandalkan pengalaman tetapi dengan adanya kegiatan ini kami mendapatkan ilmunya.Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Dosen dari Fapet Unhas turut hadir beberapa mahasiswa magang industri dan bina Desa dari Fapet Unhas yaitu Aisya Della Muhlis, Adelia, Ummu Kalsum, Wahdaniar, Andi Diaswana Arsita MG, Nur Faadilah, Irmayanti, Nurjannah AM, Jus Atmayani Bahari dan Nurfadillah.

Fakultas Peternakan Unhas Melepas Mahasiswa Magang dan Bina Desa

Sebanyak 186 mahasiswa dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) akan kegiatan pembelajaran melalui program magang industri dan bina desa. Mereka akan terlibat dalam kegiatan ini di 17 industri berbeda dan satu desa binaan. Industri yang dipilih melibatkan sektor perunggasan, termasuk broiler dan petelur, serta sektor kambing perah dan sapi perah. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam program ini adalah sebanyak 186 orang, yang berasal dari angkatan 2021 dan 2022. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini akan diakui dalam bentuk kredit mata kuliah Pendukung Kompetensi, dengan total 6 SKS. Mereka akan terlibat dalam kegiatan magang di industri dan bina desa selama periode 1,5 bulan. Peluncuran resmi kegiatan ini dilakukan pada Kamis (4/01/2024) oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Drg. Muhammad Ruslin, M. Kes, Ph. D. Wakil Rektor I menekankan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk memasuki dunia industri. Dekan Fakultas Peternakan menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata implementasi Kurikulum 23 (K-23) di program studi peternakan. Harapannya, mahasiswa akan dapat mengambil manfaat signifikan dari pengalaman belajar di industri dan pada gilirannya, menjaga reputasi baik Universitas Hasanuddin.

Fapet Unhas Berkolaborasi dengan Lembah Pangi: Menghidupkan Kearifan Lokal Melalui Peternakan dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencapaian SDGs

Universitas Hasanuddin melalui Majelis Wali Amanat (MWA) bersama Fakultas Peternakan telah melakukan kunjungan lapangan ke daerah Lembah Pangi, Desa Timpo, Kecamtan Barru, kab. Barru, pada Minggu (6/11) dengan tujuan untuk mengeksplorasi potensi dan peluang kerja sama dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua MWA Unhas Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si), didampingi jajaran anggota MWA, dan Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., beserta tim yang diterima langsung oleh Ketua Adat setempat Andi Tenrisau. Lembah Pangi yang memiliki sejarah panjang nilai-nilai tradisional merupakan suatu daerah yang kaya akan kearifan lokal dan memiliki esensi tanah adat dengan konsep kedaulatan sistem Kerajaan dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai peternak. Selain itu, masyarakat lembah pangi yang hidup dan berpencaharian di Tanah Adat Kerajaan Barru merupakan masyarakat yang secara turun temurun berdaulat ke kerajaan Barru dan dipilih sebagai masyarakat yg berkehidupan dibawah garis kemiskinan. Ini adalah upaya Raja untuk emningkatkan harkat dan martabat baik ekonomi, sosial maupun keagamaan dari warganya. Dengan mayoritas penduduknya sebagai peternak ini, Lembah Pangi dianggap menjadi lokasi yang ideal untuk proyek pemberdayaan. Fakultas Peternakan, dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan tim ahli, bertekad untuk mendorong warga setempat menjadi mitra terbaik dalam usaha peternakan sapi. Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., dalam kesempatan tersebut menyatakan keyakinannya bahwa Lembah Pangi menawarkan peluang ideal untuk pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan komunitas. Dirinya mengaku berkomitmen untuk mendorong penduduk lokal agar menjadi peternak sapi yang mumpuni dengan harapan kerja sama ini akan berkelanjutan dan berlangsung dalam jangka panjang dengan prinsip saling menguntungkan bagi semua pihak. “Tidak hanya fokus pada pengembangan ternak Sapi Bali, namun juga secara luas akan dilakukan program pengembangan yang mencakup kambing dan ayam kampung. Ini bertujuan untuk memastikan pemeliharaan yang baik oleh warga sekitar, dan tim ahli akan selalu siap untuk mendampingi mereka dalam seluruh prosesnya,” jelas Dr. Syahdar Baba. lebih lanjut, Dekan Fakultas Peternakan Unhas menekankan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari visi Unhas sebagai Kampus Humaniversity. Unhas berkomitmen untuk kontribusi secara signifikan untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis antara aspek kemanusiaan dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan tinggi, dengan memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat. Menurutnya, Lembah Pangi adalah lokasi yang strategis dan memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Semua ini dijalankan dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan peran penting seorang raja adat dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Andi Tenrisau, selaku pemimpin adat di wilayah ini, mengungkapkan bahwa peternakan sapi adalah bagian integral dari mata pencaharian masyarakat setempat, dan Lembah Pangi memiliki sumber daya alam yang mendukung usaha ini. Dirinya sangat menyambut baik kehadiran Unhas sebagai kesempatan berharga untuk memberikan ilmu pengetahuan, pengembangan sumber daya, dan bimbingan dalam aspek ekonomi dan pendidikan. semuanya bertujuan untuk memajukan wilayah yang kaya budaya dan alam ini serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lembah Pangi, Kabupaten Barru. “Kami sangat mengharapkan kerja sama ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dan harapan kita bersama, membantu masyarakat setempat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang diberikan oleh Unhas akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas ternak, serta meningkatkan pemahaman akan praktik peternakan yang berkelanjutan, sehingga mereka dapat mengambil peran dalam pemajuan Lembah Pangi,” jelas Andi Tenrisau. Kemitraan antara Unhas dan Masyarakat Lembah Pangi bukan hanya proyek pemberdayaan lokal, tetapi juga adalah langkah nyata menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan penghapusan kemiskinan dan kelaparan. Seiring dengan perkembangannya, Inisiatif ini mencerminkan komitmen Unhas untuk memberdayakan masyarakat Lembah Pangi dan meningkatkan wilayah ini ke tingkat kemakmuran dan keberlanjutan yang lebih tinggi dengan tetap menjunjung tinggi warisan budaya dan alam yang begitu berharga. Lebih lanjut dalam kunjungan tersebut, tim Unhas diajak untuk melakukan survei lokasi guna mengevaluasi potensi dan mengidentifikasi langkah awal yang akan diambil dalam proses kerja sama ini. (*/dhs).

Dosen Departemen Produksi Ternak Membantu Upaya Pemenuhan Gizi Masyarakat dan Penanganan Isu Lingkungan di Kab. Takalar

Sebanyak 20 orang dosen Departemen Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin melakukan aksi nyata membantu masyarakat khususnya anggota kelompok tani ternak dalam upaya meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat sekaligus mendorong untuk masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Aksi tersebut dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang berlokasi di wilayah Kelompok Tani Ternak Manongkoki II, Lingkungan Pa’bentengan, Kelurahan Manongkoki, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Kegiatan pada hari Sabtu tanggal 14 Oktober 2023. Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu tridharma perguruan tinggi yang rutin dilakukan dosen Fapet Unhas setiap semester. Kegiatan pengabdian kali ini mengangkat tema yang terkait upaya pemenuhan gizi masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan. Materi yang disampaikan antara lain “Manajemen Budidaya Ayam Lokal dan Petelur” oleh  Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc, “Aplikasi Eco-Enzyme dari Limbah Rumah Tangga pada Ternak” oleh drh. Farida Nur Yuliati, M.Si, dan demontrasi diversifikasi olahan daging ayam (pembuatan Nugget) yang dibawakan oleh Dr. Hajrawati, S.Pt.,M.Si. Ketua Tim Pengabdian yang juga merupakan Ketua Departemen Produksi Ternak Fapet Unhas, Prof. Dr. Ir. Muhammad Irfan Said, S.Pt.,MP., IPM., ASEAN Eng., mengharapakan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat lebih memahami dan dapat mengaplikasikan materi dan hasil diskusi pada kegiatan tersebut. Kolaborasi masyarakat dan perguruan tinggi, khususnya Unhas, melalui peran para akademisinya yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan peternakan tropika dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dalam pemenuhan gizi masyarakat.

Fapet Unhas Mendampingi USN Kolaka dalam Program Kosabangsa

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin melakukan kunjungan ke Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara (13/10). Kunjungan ini dalam rangka pelaksanaan program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat). Program Kosabangsa ini merupakan program dari Kemenristek Dikti melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi agar dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Program Kosabangsa ini juga merupakan kolaborasi dalam pelaksanaan tri dharma antara insan akademik dari perguruan tinggi pelaksana dan perguruan tinggi pendamping, dalam hal ini Fakultas Peternakan Unhas sebagai perguruan tinggi pendamping yang diwakili oleh Dr.Syahdar Baba, S.Pt., M.Si sebagai Ketua tim pendamping dan Fakultas Pertanian Sembilanbelas Nopember sebagai perguruan tinggi pelaksana yang diwakili oleh Dr. Yuli Purbaningsih, S.TP., MP sebagai ketua pengusul dengan judul program “Pemberdayaan Masyarakat Pengolah Gula Aren Menuju kemandirian Ekonomi dan Berdaya Saing Di Desa Lamondape Polinggona Kabupaten Kolaka, Sulawesi tenggara”. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peningkatan Kapasitas Mitra Petani Gula Aren yang berada di Kecamatan Lamondape, pelatihan Penciptaan wirausaha baru dan menangkap peluang usaha serta Model kelembagaan Quadruple Helix yang dibawakan langsung oleh Dekan Fakultas Peternakan, Dr. Syahdar Baba., S.Pt., M.Si. Hasil dari pelakasanaan kegiatan ini adalah masyarakat Desa Lamondape yang mendapatkan insight mengenai kelembagaan serta wawasan mengenai peluang usaha gula aren itu sendiri. Rencana selanjutnya telah disusun untuk melakukan pelatihan secara intensi dalam rangka pelaksanaan program Kosabangsa. Diharapkan program ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dalam memecahkan permasalahan mereka.

Unhas, UGM, dan RMCP Kerjasama Latih Peternak Sapi Komersial Skala Kecil

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (FAPET UNHAS), Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (FAPET UGM), dan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (RMCP) bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Usaha Peternakan Sapi Komersial Kecil Batch 6 di Hotel Santika, Makassar (26/07). Pelatihan ini berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 24 hingga 29 Juli 2023. Sebanyak 30 orang peternak komersial skala kecil dengan kepemilikan sapi antara 10 hingga 100 ekor mengikuti pelatihan ini. Dari jumlah peserta tersebut, terdapat 20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan yang berasal dari wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Para peserta yang berhasil lolos seleksi berasal dari 7 provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Dalam sambutannya, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, ASEAN Eng, selaku Project Leader sekaligus wakil dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menyampaikan bahwa peserta pelatihan ini adalah para peternak yang berharap dapat meningkatkan hasil usaha peternakan mereka melalui pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Selain itu, Dekan FAPET UNHAS, Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Syahar Baba menyampaikan tentang karakteristik usaha sapi potong di Sulawesi Selatan. Selanjutnya, acara ini secara resmi dibuka oleh Mr. Todd Dias, yang menjabat sebagai Consulate General of Australia di Makassar. Pelatihan ini melibatkan dosen-dosen dari FAPET UNHAS, FAPET UGM, perwakilan dari lembaga perbankan, serta praktisi usaha peternakan sapi potong. Dosen-dosen FAPET UNHAS yang menjadi narasumber, yakni Prof. Dr. Ir. Sudirman Baco, M.Sc., Dr. Ir. Syahriani Syahrir, M.Si., Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si., Dr. Ir. Muh. Ridwan, S.Pt., M.Si., Dr. Hikmah M. Ali, S.Pt., M.Si., Dr. Ir. Zulkharnaim, S.Pt., M.Si., dan Aulia Uswa Noor Khasanah, S.Pt., M.Pt. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi diskusi kelompok kecil, studi kasus, tugas individu, praktikum, dan kunjungan lapangan. Praktikum pembuatan pakan dan pupuk akan dilakukan di Fakultas Peternakan Unhas, sementara kunjungan lapangan akan dilakukan di CV Enhal Farm di Maros. Selain menjadi pemateri, dosen-dosen FAPET UNHAS juga bertindak sebagai panitia pelaksana. Panitia-panitia tersebut diantaranya Dr. Muhammad Ihsan A. Dagong, S.Pt., M.Si., Ilham Syarif, S.Pt., M.Si., dan Indrawirawan, S.Pt., M.Sc. Harapannya, pelatihan ini dapat meningkatkan pengelolaan usaha peternakan sapi potong para peserta. Selain itu, diharapkan pula bahwa mereka dapat mengembangkan skala usaha mereka menjadi lebih besar di masa depan [].

Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Unhas Memberi Penyuluhan dan FGD di Desa Banggae Takalar

Fakultas Peternakan di Universitas Hasanuddin telah mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan Focus Grup Discussion (FGD). Acara ini berlangsung pada hari Minggu, tanggal 28 Mei 2023, yang diselenggarakan di Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Saat menyambut tamu, Sekretaris Desa, Ruslan, memberikan apresiasi kepada Departemen Sosek Peternakan Unhas atas keputusan mereka memilih wilayah kerjanya sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian tersebut. Kegiatan yang dihadiri oleh beberapa dosen Departemen Peternakan Unhas tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat. Dosen yang hadir diantaranya adalah Prof. Dr. Ir. Hastang, M.Si., IPU., Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., IPU., Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM., Dr. Ir. Syahriadi Kadir, M.Si., Dr. Ir. Muh Ridwan, S.Pt., M.Si, IPU., Dr. Ir. Palmarudi M. SU., Dr. Ir. Veronica Sri Lestari, M.Ec., IPM., Dr. Ir. Kasmiyati Kasim, S.Pt., MSi., Ilham Syarief, S.Pt., M.Si., dan Dr .Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M,Si., IPM., ASEAN Eng. Penyuluhan dan Forum Group Discussion (FGD) terkait kendala masyarakat dalam menjalankan aktivitas bertani/beternak menjadi fokus utama kegiatan pengabdian tersebut. Terdapat beberapa masalah yang berhasil dirumuskan, seperti sulitnya mendapatkan pupuk subsidi untuk tanaman padi, kurangnya pemenuhan nutrisi yang cukup untuk ternak, serta rendahnya keterlibatan masyarakat dalam kelompok tani/ternak sehingga secara kelembagaan kurang berkembang. Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai distribusi pupuk bersubsidi, penyebab pupuk langka, dan pentingnya menggunakan pupuk organik saat ini, Dr. Ir. Syahriadi Kadir, M.Si., sekaligus Ketua Distribusi Pupuk di Sulawesi Selatan memberikan sosialisasi pada acara tersebut. Melalui kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh tim abdimas Departemen Sosek Peternakan, masyarakat juga diedukasi dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan makanan ternak. Kepala Desa Banggae, Faisal S.Pd I Dg. Sibali, menyambut senang kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan di wilayah kerjanya. Acara ini dihadiri oleh 130 mahasiswa Prodi Peternakan Angkatan 2022 beserta beberapa tokoh masyarakat, ketua kelompok tani di wilayah tersebut dan masyarakat lainnya.

Dosen Nutrisi dan Makanan Ternak FAPET UNHAS Adakan Pengabdian bagi Peternak Kambing di Al Fatih Farm

Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan UNHAS melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak kambing tentang pemanfaatan sumber daya pakan lokal. Kegiatan ini diselenggarakan di Al Fatih Farm, Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, pada Sabtu 27 Mei 2023. Program ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, Focus Group Discussion (FGD), dan bimbingan teknis, yang dihadiri oleh 9 orang dosen Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peternak kambing dari Kabupaten Gowa serta beberapa peternak dari Kabupaten Bone, Sinjai, Jeneponto, Takalar, Maros, dan Kota Makassar. Pelaksanaan kegiatan ini telah diinformasikan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp komunitas peternak kambing Sulawesi Selatan dengan waktu pendaftaran selama 3 hari. Sebanyak 60 peternak hadir dalam acara ini dan berkesempatan belajar dan bertanya langsung mengenai praktik terbaik dalam pemanfaatan sumber daya pakan lokal untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing mereka. Kegiatan dibuka oleh Marhamah Nadir, SP. M.Si., Ph.D. sekaligus menjadi moderator pada kegiatan penyuluhan dan FGD. Dalam pembukaanya, Marhamah memperkenalkan 9 dosen yang hadir dan mewakili berbagai bidang kajian ilmu nutrisi makanan ternak. Selanjutnya, beliau mempersilahkan pemateri pertama bapak Abd. Alim Yamin, S.Pt. M.Si. memberikan materi tentang Membangun Industri Pakan. Dalam acara tersebut, Dr. Ir. Syahriani Syahrir, M.Si., salah seorang dosen dari Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak FAPET UNHAS, membagikan ilmu tentang potensi pakan lokal untuk pakan ternak kambing dan formulasi pakan. Syahriani memaparkan cara membuat formulasi pakan dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Ia juga menjelaskan teknologi pengolahan secara praktis dan mudah diterapkan oleh peternak, yang dapat membantu dalam membagi bahan pakan menjadi empat kategori: bahan pakan sumber serat, sumber energi, sumber protein, dan pakan tambahan. Keempat bahan pakan tersebut mutlak diperlukan untuk menyusun pengawetan pakan agar peternak tidak harus mengambil rumput setiap hari atau mempersiapkan pakan untuk musim kemarau jika rumput dan hijauan tidak tersedia. Teknologi pembuatan silase pakan complete juga dikenalkan kepada peserta sebagai alternatif dalam menyediakan pakan yang berkualitas dan berkelanjutan bagi ternak kambing. Acara ini mendapat respon positif dari para peternak yang hadir dan diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas ternak kambing di daerah Sulawesi Selatan. Materi pembuatan complete feed dari bahan pakan lokal ini disertai dengan demonstrasi. Demosntrasi ini menekankan cara praktis penggunaan bahan baku lokal, penggunaan peralatan sederhana, serta mudah dilakukan oleh peternak. Diakhir kegiatan penyuluhan, pemateri dan beberapa peserta berkunjung ke kandang kambing Al Fatih Farm. Para peternak diperkenalkan juga temuan baru dosen FAPET UNHAS. Mereka menyaksikan uji palatabilitas pellet Fermen Indi yang merupakan pakan konsentrat hijau yang diformulasi dari daun Indigofera dan dedak fermentasi. Pellet ini terbukti sangat disukai oleh ternak kambing. Pakan pellet ini diformulasi oleh Marhamah Nadir, SP. M.Si., Ph.D.

FAPET Unhas Lakukan Pemberdayaan Peternak Kambing di Jeneponto melalui Program Bina Desa

Pemberdayaan bagi peternak merupakan proses untuk memperoleh peluang dasar bagi peternak yang masih tertinggal melalui bantuan orang lain terutama bagi orang yang memiliki aspek pengetahuan dibidang peternakan khususnya bagi mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait budidaya ternak kambing. Seperti yang dilakukan oleh Tim Bina Desa Kemahasiswaan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (FAPET Unhas) di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto, Selasa 21 Maret 2023. Tim Bina Desa Fapet Unhas melakukan diskusi dengan peternak terkait potensi, permasalahan dan kebutuhan peternak melalui pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal). Dosen Fakultas Peternakan Unhas, Ilham Syarif, S.Pt., M.Si. yang juga Ketua Tim Bina Desa mengatakan pemberdayaan pada suatu potensi khususnya ternak kambing dapat berjalan dengan baik dan peternak dapat berdaya jika konsep kolaborasi antara Academisi, Businessman, Community, Government and Media (ABCDM) yang sering disebut Pentahelix dapat diterapkan. Konsep ini dikenal sebagai konsep Pentahelix dimana setiap sektor memiliki peran masing-masing untuk bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal dan kawasan peternakan yang tetap mengedepankan kearifan lokal dan bersumber daya lokal agar harapan dan kenyataan dapat terwujud dan menjadi role model bagi peternak kambing khususnya yang ada di Desa Barana ini. Potensi budidaya ternak kambing dapat dimaksimalkan melalui pendekatan konsep Pentahelix ini karena setiap sektor dapat memerankan perannya masing-masing. Akademisi dapat menjalankan tri dharma perguruan tinggi melalui penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Businessman berperan membuka pasar baik lokal, regional dan nasional, Community peternak dan petani yang berberan langsung dalam menyediakan bibit, bakalan indukan dan pakan, Government atau Pemerintah mengatur dan membuat kebijakan dan Media berperan untuk menginformasikan dan menyebarluaskan informasi-informasi perkembangan kambing dan berfungsi sebagai pengawasan sosial (Sosial Control). Alumni Fakultas Peternakan Unhas, Sultan S.Pt. menjadi narasumber pada kegiatan ini mengatakan bahwa, dalam budidaya ternak kambing hal paling utama yang harus dilakukan adalah passion, ilmu, kreatifitas dan hobby. Seseorang memliki keinginan atau niat dalam budidaya ternak kambing perlu ada dukungan pengetahuan, keterampilan dan tentunya menjadikan hal yang menyenangkan agar dapat berguna bagi kesehatan, meningkatkan ekonomi dan meningkatkan status sosial. Kegiatan bina desa mahasiswa ini merupakan program dari Bidang Kemahasiswaan dan Akademik Universitas Hasanuddin Direktorat Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir untuk Semester Akhir tahun Akademik 2022/2023 melibatkan 20 mahasiswa peternakan. Mahasiswa yang terlibat dalam bina desa ini angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021. Tujuannya adalam untuk meningkatkan peran mahasiswa sebagai agent of change dan Control Social dalam penerapan konsep Pentahelix untuk membantu para peternak khususnya peternak kambing dalam menggali potensi, permasalahan dan kebutuhan agar dosen dan mahasiswa mencoba memberi solusinya. Kegiatan ini dikoordinasi langsung oleh Dekan Fakultas Peternakan Dr. Syahdar Baba S.Pt., M.Si melalui Surat Keputusan Dekan Faluktas Peternakan Universitas Hasanuddin Nomor: 01136/UN4.12/KEP/2023 tentang Pengangkatan Tim Pelaksana Program Bina Desa Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Tahun 2023. Bina Desa Mahasiwa ini melibatkan dosen Dr. Ir. Hikmah Ali, S.Pt., M.Si., IPU., ASEAN Eng, Dr. Ir. A. Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si IPM dan Dr.Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt., M.Si sebagai pengarah dan Dr. Ir. Kasmiyati Kasim S.Pt., M.Si sebagai anggota tim yang membantu menganalisis dan memberikan solusi dari permasalahan yang didapatkan di lapangan.