Tim PPK Ormawa Fosil Fapet Unhas Bantu Peternak Membuat Biodigester Biogas
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Studi Ilmiah dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Selasa, 06/08/2024) menggelar sosialisasi mengenai pembuatan biogas dan biodigester di Desa Kampili, Kabupaten Gowa. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dan cara pembuatan biodigester sebagai alat pengolah limbah organik menjadi biogas. Dalam kegiatan sosialisasi ini, tim PPK Ormawa FOSIL Fapet Unhas menghadirkan ahli dalam pembuatan biogas dan biodigester yaitu Bapak Nurul Purnomo, S.Pt, M.Si untuk menyampaikan berbagai informasi penting mengenai potensi biogas untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah ternak. Pemateri menyampaikan bahwa proses pembuatan biogas melibatkan fermentasi anaerobik dari limbah organik seperti kotoran ternak dan limbah pertanian. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan tercipta kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan desa yang mandiri energi dan berkelanjutan. Tim PPK Ormawa FOSIL Fapet Unhas berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan teknis kepada masyarakat dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi biogas di masa mendatang. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk seluruh tim pelaksana PPK Ormawa UKM FOSIL FAPET UNHAS, Sekretaris Desa yang mewakili Kepala Desa Kampili yakni Bapak Ridwan Dg Sittiki, Kepala BPD dengan jajarannya, serta para tokoh masyarakat dan warga Desa Kampili. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat dari berbagai pihak terhadap inisiatif program ini.
Tim Dosen Fapet Unhas Mengajak untuk Mengoptimasi Nilai Tambah Produk di PT. Ciomas Adisatwa Maros
Maros, 22 Juli 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai optimasi nilai tambah produk di Rumah Potong Ayam (RPA) PT. Ciomas Adisatwa – Japfa, yang berlokasi di Kecamatan Bonto Tallasa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari drh. Farida Nur Yuliati, M.Si.; Dr. Wahniyathi Hatta, S.Pt., M.Si.; Endah Murpi Ningrum, S.Pt., M.P.; dan Vidyahwati Tenrisanna, S.Pt., M.Ec., Ph.D. Dalam penyuluhan tersebut, mereka menyampaikan materi tentang cara mengoptimalkan nilai tambah produk di usaha Rumah Potong Ayam. Beberapa topik utama yang dibahas antara lain pentingnya sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bagi unit usaha produk hewan, pengendalian stres pra-pemotongan pada ayam pedaging, literasi biaya produksi di usaha pemotongan ayam, serta demonstrasi pembuatan produk olahan telur pindang herbal yang gurih dan sehat. Kegiatan ini mendapatkan sambutan antusias dari Head Office PT. Ciomas Adisatwa – Japfa (RPA Maros), Bapak Ady Armin Amiruddin, S.T., yang dengan setia menemani tim pengabdian selama kegiatan berlangsung. Bapak Ady menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk yang dihasilkan oleh RPA Maros. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan RPA PT. Ciomas Adisatwa – Japfa dapat lebih mengoptimalkan proses produksi mereka dan menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen.
Pelatihan Pembuatan Telur Pindang dan Telur Asin untuk Pemberdayaan Masyarakat
Soppeng, 21 Juli 2024 – Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan pelatihan pembuatan telur pindang dan telur asin sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Pelatihan ini dipimpin oleh Ibu Endah Murphi Ningrum, S.Pt., M.P., dan dihadiri oleh mahasiswa KKN Gelombang 112 serta warga Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya lokal dan meningkatkan keterampilan masyarakat, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengembangan produk pangan lokal. Pada sesi pertama pelatihan, Endah Murphi Ningrum memperkenalkan konsep dan proses pembuatan telur pindang. Telur pindang adalah telur yang direbus dalam air yang mengandung bahan herbal seperti daun jambu biji dan daun salam, yang memberikan rasa, warna, dan memperpanjang umur simpan hingga seminggu. Endah menjelaskan, “Telur pindang direbus dengan bahan herbal seperti daun jambu biji, daun salam, dan bawang merah. Prosesnya dimulai dengan menata daun jambu di dasar panci, kemudian menambahkan bawang merah, daun salam, dan garam, serta menata telur di atasnya. Air dituangkan hingga telur terendam dan direbus selama 30 menit hingga matang.” Untuk menghasilkan pola retakan yang unik pada kulit telur, telur yang sudah matang diketuk-ketuk hingga kulitnya retak sesuai keinginan. Endah melanjutkan sesi pelatihan dengan memaparkan proses pembuatan telur asin yang lebih sederhana namun tetap memerlukan ketelitian. “Pembuatan telur asin melibatkan bahan-bahan seperti telur bebek, garam, air, dan toples kedap udara. Langkah pertama adalah mencuci telur bebek untuk menghilangkan kotoran. Selanjutnya, buatlah larutan garam dengan merebus air hingga mendidih, lalu tambahkan garam dan aduk hingga larut sempurna. Biarkan larutan ini mendingin hingga suhu kamar sebelum digunakan,” jelas Endah. Setelah larutan garam dingin, telur bebek yang sudah dicuci dimasukkan ke dalam toples bersih, kemudian larutan garam dituangkan hingga seluruh telur terendam. “Pastikan tidak ada udara yang terperangkap di bawah telur untuk memastikan semua bagian telur terkena larutan garam,” tambahnya. Toples kemudian ditutup rapat dan disimpan di tempat sejuk dan gelap selama 2-4 minggu, tergantung tingkat keasinan yang diinginkan. “Jika telur belum cukup asin, biarkan tetap terendam dan periksa kembali setiap beberapa hari. Setelah mencapai tingkat keasinan yang diinginkan, telur dibilas dengan air bersih dan disimpan di lemari es untuk memperpanjang masa simpan,” tutup Endah. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Bulue, baik dari segi peningkatan keterampilan maupun kesejahteraan ekonomi.
PPK Ormawa Fosil Fapet UH Sosialisasi Kegiatan Innovation Green Farm di Desa Kampili
Tim PPK ORMAWA FOSIL FAPET UH (Senin, 15/07/2024) telah melakukan Pembukaan dan Sosialisasi Kegiatan yang bertempat di Aula Balai Desa Kampili dengan tujuan untuk memperkenalkan Program Kerja Yang akan dilaksanakan di desa tersebut. Dalam upaya untuk mengintegrasikan teknologi modern dan praktik Peternakan dan Pertanian berkelanjutan, PPK Ormawa Fosil Fapet UH melaksanakan pembukaan dan sosialisasi kegiatan “Innovation Green Farm”. Program ini berfokus pada implementasi integrated smart farming pada peternakan sapi di Desa Kampili. Ketua Pelaksana PPK ORMAWA FOSIL FAPET UH Andi Kholif Ilal Iqsyam, pada sambutannya menyampaikan “ adapun, inovasi yang kami rencanakan untuk diimplementasikan di desa kampili ini ialah Innovation Green Farm sebagai wadah pengolahan limbah ternak sapi berupa Biogas dari feses, Media budidaya cacing tanah dari limbah biogas, Pupuk Organik, dan Sanggar Innovation Green Farm (IGF)”.Ketua Umum UKM FOSIL FAPET UH Muh. Adjie Putra Pratama, pada sambutannya menyampaikan “Kami harap kehadiran UKM Forum Studi Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (FOSIL FAPET-UH) dapat memberikan dampak yang signifikan kepada Masyarakat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Tahun 2024. Kami berharap program-program inovatif yang kami bawakan khususnya dibidang peternakan dapat bermanfaat, berkelanjutan dan berkembang khususnya dilingkup Desa Kampili dan umumnya di Kawasan Sulawesi Selatan. Kami juga memohon dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, khususnya dari pihak Pemerintah Desa Kampili atau secara umum Pemerintah Kabupaten Gowa dan juga Pihak Universitas Hasanuddin” Dosen Pendamping PPK ORMAWA FOSIL FAPET UH Dr. Muhammad Ihsan A. Dagong, pada sambutannya menyampaikan “dengan komitmen dan kerja keras kita semua, program PPK Ormawa FOSIL FAPET UH dapat menjadi panutan dan inspirasi bagi desa-desa lainnya. Kita berharap, desa-desa lain dapat melihat keberhasilan dan manfaat yang telah kita capai, sehingga mereka terdorong untuk mengimplementasikan program serupa di wilayah mereka masing-masing” Sekretaris Desa Kampili Bapak Ridwan Dg Sittiki pada sambutannya menyampaikan “Desa Kampili telah diidentifikasi sebagai desa dengan populasi sapi terbesar di antara desa-desa lainnya di Kecamatan Pallangga ini Berdasarkan data BPS, Melihat potensi besar yang dimiliki Desa Kampili dalam sektor peternakan sapi sangat antusias untuk siap mendampingi para mahasiswa melaksanakan program-program kami di Desa Kampili. Dengan populasi yang besar dan semangat kebersamaan yang tinggi, kami yakin Desa Kampili akan menjadi contoh sukses dari implementasi Program PPK Ormawa FOSIL FAPET UH,” Dengan demikian, kami mengundang seluruh pihak untuk mendukung dan berpartisipasi dalam program “Innovation Green Farm” ini, sebagai langkah nyata menuju pertanian yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Mari bersama-sama kita wujudkan masa depan peternakan yang lebih baik dan hijau!
Departemen Sosek Peternakan Unhas Ajarkan Penghitungan Harga Pokok Produksi di YKSD Makassar
Dosen dari Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan santri Rumah Tahfidz tentang perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) di sektor peternakan. Kegiatan ini diadakan pada Kamis, 20 Juni 2024, bertempat di Yayasan Kesmas Sahabat Dhuafa (YKSD) Sudiang, Makassar. Tim pengabdian diterima oleh Ustadzah Haerana Mahmud, salah satu pengurus yayasan, yang menyampaikan apresiasinya atas pemilihan YKSD sebagai lokasi kegiatan. Yayasan ini sebelumnya dikenal sebagai Rumah Qur’an Putri Sahabat Dhuafa-Bunda Umi Kalsum. Pemahaman tentang perhitungan HPP sangat penting, terutama ketika santri mulai menjalankan usaha produk peternakan. HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi produk siap jual. Harga ini menjadi dasar dalam menentukan harga jual dan keuntungan yang akan diperoleh. Tanpa mengetahui HPP, perhitungan harga jual produk akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, memahami biaya produksi adalah langkah awal untuk menentukan keuntungan dari aktivitas produksi dan penjualan, ujar Prof. Dr. Ir. Hj Hastang, MSi, IPU. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa dosen senior, termasuk Prof. Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt., M.Si., IPM., ASEAN Eng, Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., IPM., ASEAN Eng, dan Dr. Ir. A. Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si., IPM., Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM;.; Dr. Ir. Palmarudi, M., SU; Dr. Ir. Kasmiyati Kasim, S.Pt., M.Si; dua orang dosen Fakultas Vokasi yaitu Andi Dharmawan Wicaksono, S.Pt., M.Si dan Sri Wira Utami, S.Pt., M.Si serta mahasiswa. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Ir. Aslina Asnawi, S.Pt., M.Si., ASEAN Eng dan Sekretaris Departemen Sosial Ekonomi Peternakan, Dr. Ir. Siti Nurlaelah, S.Pt., M.Si., IPM. Pengabdian masyarakat ini merupakan agenda rutin setiap semester di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan santri Rumah Tahfidz Qur’an dengan pengetahuan tentang perhitungan HPP, sehingga mereka memiliki keterampilan dalam menghitung biaya produksi untuk usaha peternakan. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan mendapat sambutan antusias dari para santri. Mereka mengakui bahwa sebelumnya mereka hanya menaksir biaya produksi tanpa perhitungan yang tepat. Dengan pengetahuan yang diberikan oleh tim pengabdian, para santri kini memiliki wawasan yang lebih baik tentang cara memulai usaha produk peternakan untuk mendapatkan keuntungan, kata salah satu santri dari Jeneponto. Ustadzah Haerana dalam penutupannya menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang. Ia juga terbuka menerima Fakultas Peternakan Unhas untuk kegiatan pengabdian masyarakat berikutnya. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Ketua Departemen Sosial Ekonomi Peternakan kepada pengurus, pengasuh, ustadzah, para santri, dan dosen yang telah berpartisipasi.
Dosen Produksi Ternak Berikan Pelatihan Diversifikasi Olahan Telur Pindang dan Pembuatan Eco-Enzyme
Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan pelatihan pembuatan telur pindang dan eco enzyme pada mahasiswa baru. Kegiatan ini dilaksanakan bersama peserta Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) XII HIMATEHATE_UH di di Bukit Tokka, Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. (31/05/2024) Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswaa baru yang tergabung dalam HIMATEHATE_UH. Tim pengabdian Fakultas Peternakan yaitu Endah Murpiningrum, S.Pt., MP dan drh. Farida Nur Yuliati, M.Si. Pada awal pelatihan, Endah Murpi Ningrum selaku ketua tim, menjelaskan bahwa telur pindang adalah resep makanan yang direbus dalam air herbal selama beberapa jam agar dapat bertahan hingga seminggu. “Telur pindang direbus dengan bahan herbal seperti daun jambu biju, daun salam, dan bahan lainnya untuk memberikan rasa, warna, dan memperpanjang umur simpan. Bahan-bahannya meliputi telur, daun jambu biji, daun salam, bawang merah, dan garam. Cara pembuatannya dimulai dengan menata daun jambu di dasar panci hingga tertutup,” jelasnya. Endah melanjutkan, setelah itu letakkan bawang merah, daun salam, dan garam di atas daun jambu, lalu tambahkan telur. Setelah telur dimasukkan ke dalam panci, tuangkan air hingga telur tenggelam dan rebus selama 30 menit hingga matang atau air rebusan berwarna kecoklatan. “Pada pembuatan telur yang bercorak, setelah matang, telur ditiriskan dan kulitnya diketuk-ketuk untuk membuat pola retakan yang diinginkan,” tambahnya. Selanjutnya disusul dengan pembuatan Eco-Enzyme, Faridah menjelaskan bahwa Eco-enzyme adalah larutan multiguna yang dibuat dari fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayuran. Proses pembuatannya sederhana dan ramah lingkungan. Begitu pula bahan-bahannya, yaitu terdiri dari gula (bisa menggunakan gula merah, gula pasir, atau molase), sisa buah dan sayuran, dan air. “Pembuatan Eco-Enzyme dimulai dengan mencampurkan gula dengan air dalam wadah yang besar. Lalu tambahkan sisa buah dan sayuran ke dalam campuran gula dan air. Selanjutnya aduk rata dan pastikan semua bahan terendam. Tutup wadah dengan rapat, tetapi biarkan sedikit celah untuk keluarnya gas fermentasi. Kemudian simpan wadah di tempat yang sejuk dan gelap selama 3 bulan,” jelasnya. Faridah mengatakan, selama minggu pertama aduk campuran setiap hari, lalu satu atau dua kali seminggu setelahnya. Eco-Enzyme yang telah berusia 30 hari akan berwarna cokelat dan memiliki aroma fermentasi yang khas. Saring cairan untuk memisahkan limbah padat dari larutan Eco-Enzyme dan terakhir simpan larutan Eco-Enzyme dalam botol bersih dan tertutup rapat. Eco-enzyme ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih rumah tangga, pupuk cair, penghilang bau, dan bahkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan produk perawatan tubuh. Selain bermanfaat, pembuatan eco-enzyme juga membantu mengurangi limbah organik dan mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Fapet Peduli Bencana Banjir Luwu
Peduli bencana alam yang terjadi di Sulawesi Selatan, Fakultas Peternakan bersama tim tanggap darurat Universitas Hasanuddin ikut berkontribusi dengan memberikan bantuan logistik kepada korban bencana alam (Senin, 6 Mei 2024). Fakultas Peternakan memberikan bantuan makanan berupa bakso yang diproduksi unit bisnis Maiwa Breeding Center (MBC Fakultas Peternakan) Unhas. Dekan Fakultas Peternakan Unhas, Dr Syahdar Baba S.Pt., M.Si, mengemukakan bahwa untuk tahap pertama bantuan logistik berupa 100 bungkus bakso untuk korban bencana di Luwu, dan akan terus berkoordinasi dengan tim Unhas di lapangan untuk bantuan tahap berikutnya. Syahdar lebih lanjut berharap bahwa bantuan makanan siap santap ini bisa membantu penanganan korban bencana di Luwu. Diketahui, Unhas melalui Bidang Akademik dan Kemahasiswaan memberangkatkan tim tanggap darurat ke Kabupaten Luwu beranggotakan 16 orang, Senin 6 Mei 2024 pukul 07.00 Wita. Tim yang dipimpin Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas ini dilepas langsung oleh Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc di pelataran Gedung Rektorat. Pada kesempatan tersebut, Prof JJ menyampaikan bahwa tim tanggap darurat Unhas yang akan bertugas hingga 11 Mei ini merupakan bentuk kepedulian Unhas terhadap bencana alam yang terjadi di Sulsel.
Tim Pengabdian Fapet Unhas Beri Pelatihan Pengolahan Pangan Fungsional bagi Masyarakat di Kabupaten Pinrang
Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin melalui tim yang diketuai Dr. Hajrawati, S.Pt.,M.Si, dengan anggota Prof. Dr. Ir. Muhammad Irfan Said, S.Pt., M.P; Prof. Dr. Fatma Maruddin, S.Pt.,M.P; Drh. Farida Nur Yuliati, M.Si, dan Dr. Wardhani Hakim, SE, M.Si. melaksanakan pengabdian masyarakat di Kelurahan Padaidi, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang. Pada kegiatan yang digelar tanggal 2 hingga 3 Maret 2024, tim memberikan edukasi dan pelatihan membuat produk olahan daging ayam afkir dengan penambahan antioksidan alami antara lain bakso dengan penambahan daun kelor, bakso dengan penambahan ubi ungu, dan nugget dengan penambahan wortel. Kegiatan ini dihadiri 20 orang peserta terdiri dari kelompok wanita ternak, ibu rumah tangga, anggota majelis ta´lim dan remaja putri. Peserta pelatihan terlihat antusias menerima materi yang disampaikan oleh tim pengabdian dari LPPM Unhas. Ketua tim pengabdian menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan alternatif solusi pemanfaatan ayam petelur afkir yang banyak di daerah tersebut dan harganya relatif murah (Rp 15.000/ekor). Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk penerapan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dosen di kampus (Unhas) khususnya pembuatan produk olahan daging sebagai pangan fungsional kepada masyarakat (stakeholders). Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita ternak dan ibu rumah tangga di kelurahan Padaidi khususnya terkait pembuatan produk olahan hasil ternak kaya antioksidan sebagai pangan fungsional. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kemandirian, gizi keluarga dan kesejahteraan mitra serta masyarakat pada wilayah tersebut. Seusai pelatihan, tim memberikan satu unit mesin penggiling daging (meat grinder) kepada perwakilan peserta sebagai kenang-kenangan. Tim pengabdian mengucapkan terima kasih kepada pihak LPPM Unhas yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini. Terima kasih juga kepada pemerintah setempat dan masyarakat kelurahan Padaidi serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, tutur ketua tim Dr. Hajrawati, S.Pt.,M.Si.
Tim Pengabdian Masyarakat Fapet Unhas Dorong Produksi Telur Aman dan Halal di PT Pattallassang Mandiri Sejahtera
Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan penyuluhan terkait Keamanan dan Kehalalan Pangan Hasil Ternak di PT Pattallassang Mandiri Sejahtera, yang berlokasi di Jl. Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tim yang terdiri dari Drh. Farida Nur Yuliati, M.Si.; Dr. Ir. Nahariah, S.Pt., M.Si, IPM; dan Dr. Wahniyathi Hatta, S.Pt., M.Si. Mereka menyampaikan materi tentang pentingnya penerapan keamanan dan kehalalan pangan dalam usaha peternakan ayam petelur guna menghasilkan telur yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Dalam penyuluhan ini, tim menyoroti tiga bahaya utama yang perlu diwaspadai dalam produksi pangan hasil ternak, yaitu bahaya fisik, kimia, dan biologi. Isu Resistensi Antimikroba akibat penggunaan antibiotika yang tidak tepat juga menjadi topik penting yang dibahas. Selain itu, tim memberikan penekanan pada penerapan sanitasi dan higiene dalam pengelolaan usaha ayam petelur, yang mencakup seluruh proses dari kandang hingga telur siap dikonsumsi (Farm to Table). Manajer PT Pattallassang Mandiri Sejahtera, Bapak Adi Suryadi, menyambut baik kegiatan ini dan secara antusias mendampingi tim pengabdian sepanjang berlangsungnya acara.
PT Vale dan Fapet Unhas Inisiasi Kerjasama Pendampingan Peternak Sapi di Luwu Timur
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Fapet Unhas) menginisiasi kerjasama pendampingan peternak sapi potong melalui Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Konsep Peternakan Sapi Terpadu dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 3 Februari 2024 di Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur. FGD ini diikuti oleh sekitar 20 orang, terdiri dari tim dosen Fapet Unhas, tim Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale Indonesia, aparat desa, direktur PT Hasanuddin Agrivisi Internusa (PT HAI), perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, dan peternak. Dekan Fapet Unhas, Dr. Syahdar Baba, S.Pt, M.Si., memimpin kegiatan FGD dan menyampaikan tentang model pengembangan sapi Bali yang sudah berhasil dilaksanakan di Kabupaten Barru. Model ini diharapkan dapat diadaptasi dan diterapkan di Luwu Timur dengan mempertimbangkan kondisi lokal. “Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengelola usaha peternakan sapi potong yang terpadu dan berkelanjutan,” jelas Syahdar Baba. Sementara itu, perwakilan PT Vale Indonesia, Khairul, menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah sekitar area operasinya. “Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kesejahteraan peternak di Luwu Timur,” kata Khairul. Kerjasama antara PT Vale dan Fapet Unhas ini diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan program CSR PT Vale di Luwu Timur, serta meningkatkan kesejahteraan peternak.